sebelum lihat, follow dulu ya @Dimaria22_ID @IndoPersie @IrzaMuharram_ @Rizakiwjr @HafizGA_20
Serba-serbi Real Madrid
Lambang dan kostum
Lambang Real Madrid dari masa ke masa.
Lambang klub pertama Real Madrid adalah desain sederhana dengan
sebuah jalinan dekoratif dan tiga huruf kapital yang dituliskan sebagai
"MCF" yang merupakan singkatan dari Madrid Club de Futbol yang dibalut
warna biru gelap dalam kostum warna putih. Perubahan pertama lambang
klub terjadi pada tahun 1908, ketika mereka mengadopsi bentuk yang lebih
ramping dan penempatan huruf inisial klub di dalam lingkaran.
[28] Perubahan berikutnya dari logo kemudian tidak terjadi sampai
Pedro Parages menjadi presiden klub pada tahun 1920. Pada saat itu,
Raja Alfonso XIII
memberikan nama tambahan bagi Madrid, yaitu "Real" yang diterjemahkan
secara bebas sebagai "Kerajaan" yang kemudian membuat klub dikenal
dengan nama "Real Madrid".
[29]
Sebagai perubahannya, mahkota simbol kerajaan dari Alfonso ditambahkan
ke bagian atas logo dan kemudian menjadi gaya tersendiri dari klub Real
Madrid Club de Futbol.
[28]
Seiring pembubaran monarki pada tahun 1931, semua simbol-simbol
kerajaan (mahkota di bagian atas logo dan kata-kata Real) dihilangkan.
Mahkota kemudian digantikan oleh strip murbei gelap yang mencirikan
Region Castile.
[9] Pada tahun 1941—dua tahun setelah berakhirnya
Perang Saudara Spanyol—simbol
dan tulisan "Corona Real" atau "Royal Crown" yang sempat dihilangkan,
dipulihkan dan dipadukan dengan garis murbei Castile.
[11]
Selain itu di bagian atas logo juga dibuat penuh warna, dengan warna
emas yang paling signifikan, dan klub ini kembali disebut Real Madrid
Club de Futbol.
[28] Modifikasi terbaru di bagian atas logo terjadi pada tahun 2001 ketika klub ingin lebih menonjolan citra untuk
abad ke-21
dengan menstandarkan bagian atas logonya. Salah satu modifikasi yang
dilakukan adalah mengubah garis murbei biru tua dengan warna biru yang
agak cerah.
[28]
Warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan kandang
adalah putih, meskipun awalnya mengadopsi garis miring biru di kaus
mereka (desain itu disimpan di logo klub), tetapi sekarang ini desain
tersebut tidak dipakai lagi. Kaus kaki pertama yang dipakai berwarna
biru gelap.
[8][30] Kaus bergaris biru kemudian digantikan oleh kaus polos berwarna putih yang mengadopsi model dari klub
Corinthian F.C. pada tahun 1902.
[31] Pada tahun yang sama, kaus kaki biru diganti dengan warna hitam. Pada awal
1940-an,
manajemen tim mengganti model kostum mereka dengan menambahkan kancing
pada kaus mereka dan penempatan logo klub di sebelah kiri yang bertahan
sampai saat ini. Pada 23 November 1947, dalam pertandingan melawan
Atletico Madrid di
Stadion Metropolitan, Real Madrid menjadi tim Spanyol pertama yang mengenakan kaus bernomor.
[11] Sementara, warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan tandang adalah hitam atau terkadang ungu.
Perlengkapan klub saat ini diproduksi oleh
Adidas yang kontraknya dimulai sejak tahun 1998.
[32][33] Kaus pertama Real Madrid disponsori oleh
Zanussi, yang disepakati untuk musim 1982—1983, 1983—1984, dan 1984—1985. Setelah itu, Real Madrid disponsori oleh
Parmalat dan Otaysa, sebelum kontrak jangka panjang dijalin bersama Teka pada tahun 1992.
[34][35]
Pada tahun 2001, Real Madrid mengakhiri kontrak mereka dengan Teka dan
untuk satu musim digunakan logo Realmadrid.com untuk mempromosikan situs
web resmi klub. Kemudian, pada tahun 2002, mereka megadakan kesepakatan
yang ditandatangani dengan
Siemens Mobile dan pada tahun 2006, logo
BenQ Siemens muncul di kaus klub.
[36] Sponsor di kaus klub Real Madrid saat ini adalah
bwin.com menyusul masalah keuangan yang dialami BenQ Siemens.
[37][38]
Stadion
Stadion Santiago Bernabéu |

UEFA      |
Informasi stadion |
Nama lama |
Stadion Chamartín (1947—1955) |
Pemilik |
Real Madrid |
Lokasi |
Lokasi |
Avenida de Concha Espina 1, E28036,
Madrid, Spanyol |
Konstruksi |
Mulai pembangunan |
27 Oktober 1944 |
Dibuka |
14 Desember 1947 |
Direnovasi |
1982, 2001 |
Diperbesar |
1953, 1992, 1994, 2011 |
Biaya pembuatan |
288.342.653 Peseta
(€ 1.732.943) |
Arsitek |
Manuel Muñoz Monasterio, Luis Alemany Soler; Antonio Lamela (perluasan) |
Data teknik |
Permukaan |
Desso GrassMaster |
Kapasitas |
81.254 (stadion), 4.200 (suite) |
Ukuran lapangan |
105 m × 68 m |
Rekor kehadiran |
120.000 orang
(Real Madrid–Fiorentina, 30 Mei 1957) |
Pemakai |
Real Madrid (1947—kini)
Spanyol (1947—kini) |
Setelah pindah kandang ke
Campo de O'Donnell pada tahun
1912—yang kemudian bertahan untuk sebelas tahun—
[6] klub kemudian pindah kandang ke
Campo de Ciudad Lineal
selama setahun. Campo de Ciudad Lineal merupakan sebuah tanah kecil
dengan kapasitas 8.000 penonton. Setelah itu, Real Madrid pindah kandang
ke
Stadion Chamartín yang diresmikan pada tanggal 17 Mei
1923 dengan pertandingan melawan
Newcastle United.
[39] Pada stadion yang memiliki kapasitas 22.500 penonton ini, Real Madrid merayakan gelar
Liga Spanyol-nya yang pertama.
[8] Setelah beberapa keberhasilan dan seiring terpilihnya
Santiago Bernabéu Yeste
sebagai presiden klub, ia kemudian memutuskan bahwa Stadion Chamartín
tidak cukup besar untuk ambisi klub sebesar Madrid. Ia kemudian
membangun sebuah stadion baru yang kemudian diresmikan pada tanggal 14
Desember 1947.
[11][40] Stadion tersebut adalah
Stadion Santiago Bernabéu yang dipakai sampai saat ini, meskipun stadion ini tidak memakai nama tersebut sampai tahun 1955.
[12] Pertandingan pertama yang diadakan di Bernabéu dimainkan antara Real Madrid dan klub Portugal
C.F. Os Belenenses, dan dimenangkan oleh Real Madrid dengan skor akhir 3–1, dan gol pertama dicetak oleh
Sabino Barinaga Alberdi.
[11]
Kapasitas stadion kemudian berubah pada 1953, seiring renovasi yang
dilakukan, sehingga membuat kapasitas penonton memuncak menjadi 120.000
penonton.
[41][42]
Sejak itu beberapa modernisasi dilakukan pada stadion, salah satunya
meniadakan tempat menonton berdiri pada 1998–1999 seiring peraturan
UEFA.
[41]
Perubahan terakhir dilakukan pada tahun 2003, yaitu peningkatan sekitar
lima ribu kursi sehingga kapasitas stadion menjadi 81.254. Sebuah
rencana untuk menambahkan atap yang dapat dibuka juga telah diumumkan
kepada publik.
[43]
Stadion Bernabéu telah menyelenggarakan beberapa pertandingan kelas dunia, di antaranya
Final Piala Negara Eropa 1964,
Final Piala Dunia FIFA 1982, serta Final Piala Eropa/Liga Champions UEFA tahun
1957,
1969,
1980, dan
2010.
[44] Stadion ini juga memiliki jaringan transportasi sendiri, yaitu sebuah stasiun metro yang juga dinamai
Santiago Bernabéu.
[45] Pada tanggal 14 November 2007, Stadion Bernabéu mendapatkan status sebagai Stadion Elite UEFA.
[46]
Pada tanggal 9 Mei 2006,
Stadion Alfredo Di Stéfano diresmikan di
Madrid di mana Real Madrid kini biasa berlatih. Pertandingan perdana yang dimainkan di sana adalah antara Real Madrid dan
Stade de Reims, sebuah pertandingan ulangan dari
Final Piala Eropa 1956. Real Madrid memenangkan pertandingan dengan skor 6–1 dengan gol dari
Sergio Ramos,
Antonio Cassano (2),
Roberto Soldado (2), dan
José Manuel Jurado.
Tempat ini sekarang merupakan bagian dari Ciudad Real Madrid, fasilitas
pelatihan baru klub yang berlokasi di luar Madrid, tepatnya di
Valdebebas. Stadion ini menampung 5.000 orang, dan menjadi kandang dari
klub
Real Madrid Castilla. Nama stadion ini diambil dari mantan bintang Real Madrid,
Alfredo Di Stéfano.
[47]
Pendukung
Hampir pada setiap musimnya, penonton yang datang memenuhi Stadion
Santiago Bernabéu mayoritas diisi oleh para pemegang tiket langganan
yang jumlah totalnya sekitar 68.670 orang.
[48] Untuk menjadi pemegang tiket langganan per musim ini, para calon harus bergabung ke pendukung klub resmi atau biasa disebut
socio.
Saat ini sekurang-kurangnya ada 1.800 kelompok pendukung resmi klub
yang tersebar, baik di Spanyol atau di Dunia. Jumlah rata-rata penonton
di stadion setiap kali Real Madrid bertanding kandang sekitar 65.000
orang. Pencapaian terbaik diraih pada musim 2004—05, saat jumlah
rata-rata penonton yang hadir mencapai 71.900 orang. Namun, rekor ini
kalah dari Barcelona yang memiliki rata-rata mencapai 76.000 orang.
[rujukan?]
Pendukung garis keras Real Madrid disebut
Ultras Sur yang termasuk penggemar
sayap kanan. Kelompok penggemar ini memiliki aliansi kemitraan yang dekat dengan kelompok pendukung
S.S. Lazio yang disebut
Irriducibili.
Dalam beberapa kesempatan, sering kali terdapat sejumlah ucapan rasis
dari kelompok pendukung ini kepada pihak pemain dari tim lawan yang
kemudian membuat UEFA sempat melakukan investigasi untuk menyelidiki
kasus ini.
[49][50]
Rivalitas
El Clásico
El Clásico yang terjadi pada musim 2008—2009.
Dalam sebuah liga nasional di suatu negara, sering terdapat
persaingan sengit antara dua tim terkuat, dan ini terutama terjadi di
La Liga, di mana pertandingan antara Real Madrid dan
Barcelona dikenal sebagai "Pertemuan Klasik" (
El Clásico).
Sejak awal kompetisi nasional dimulai, kedua klub sering dipandang
sebagai pencerminan/wakil dari dua daerah berbeda di Spanyol:
Catalunya dan
Castilla,
serta dari dua kota. Persaingan ini mencerminkan berbagai hal, termasuk
ketegangan politik dan budaya antara Catalunya dan Castilla yang
merupakan gambaran umum dari
Perang Saudara Spanyol.
[51]
Selama era kediktatoran
Miguel Primo de Rivera dan terutama
Francisco Franco
(1939—1975), semua budaya regional ditekan. Semua bahasa daerah yang
dipakai di wilayah Spanyol, kecuali bahasa Spanyol (Castilla), secara
resmi dilarang.
[52][53] Simbolisasi keinginan rakyat untuk kebebasan Catalunya membuat Barcelona menjadi "lebih dari sekadar klub sepak bola" (
més que un club) untuk masyarakat Catalan. Menurut
Manuel Vázquez Montalbán,
cara terbaik untuk orang Catalan untuk menunjukkan identitas mereka
adalah dengan bergabung dengan Barcelona. Hal ini lebih kecil risikonya
daripada bergabung dengan gerakan anti-Franco, dan memungkinkan mereka
untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka.
[54]
Di sisi lain, Real Madrid secara luas dilihat sebagai perwujudan dari
sentralisme berdaulat dan rezim fasis di tingkat manajemen dan di
bawahnya. Santiago Bernabeu yang menjadi presiden klub merupakan seorang
pejuang untuk
los nacionales.
[55][56] Namun, selama Perang Saudara Spanyol, anggota kedua klub seperti
Josep Sunyol (Barcelona) dan
Rafael Sánchez Guerra (Real Madrid) menyerah di tangan para pendukung Franco.
Selama tahun 1950, persaingan tersebut memburuk saat ada kontroversi seputar transfer
Alfredo Di Stéfano, yang akhirnya bermain untuk Real Madrid dan merupakan kunci kesuksesan mereka berikutnya.
[57] Pada era 1960-an, kedua klub kemudian bertemu pada Piala Champions lebih dari dua kali
dan pada tahun 2002, pertemuan antara klub Eropa dijuluki sebagai
"Pertandingan Abad Ini" oleh media Spanyol, dan disaksikan oleh lebih
dari 500 juta orang di seluruh dunia.
[59]
El Derbi madrileño
Klub tetangga terdekat dari Real Madrid adalah
Atletico Madrid
yang juga membuat persaingan ketat antara penggemar kedua tim sepak
bola dari ibu kota Madrid tersebut. Meskipun Atlético awalnya didirikan
oleh tiga mahasiswa
Basque
pada tahun 1903, mereka kemudian berhasil mendapatkan kekuatan baru
pada 1904, seiring bergabungnya para mantan pemain Real Madrid.
Ketegangan lebih lanjut datang karena pendukung Real Madrid lebih banyak
dari kelas menengah, sementara pendukung Atletico lebih banyak dari
kelas buruh dan pekerja. Kedua klub ini kemudian bertemu untuk pertama
kalinya pada 21 Februari 1929 dalam pertandingan ketiga La Liga dalam
musim tersebut. Pertandingan ini sekaligus juga menandai pertandingan
derbi pertama antara dua tim ini. Pada pertandingan tersebut Real Madrid
berhasil menang dengan skor 2–1.
[8] Dalam beberapa kesempatan selanjutnya, mereka kembali bertemu dalam ajang lain, salah satunya dalam semifinal
Piala Champions
tahun 1959, di mana Real yang memenangkan pertandingan pertama dengan
skor 2–1 di Santiago Bernabéu dan dibalas kemenangan 1–0 Atletico di
Metropolitano
yang membuat pertandingan harus diulang. Dalam pertandingan ulangan
itulah, Real Madrid berhasil menang dengan skor 2–1. Atletico kemudian
berhasil melakukan balas dendam dengan dua kali mengalahkan Real Madrid
dalam
Copa del Generalísimo tahun 1960 dan 1961 saat dilatih oleh mantan pelatih Real Madrid,
José Villalonga Llorente. Real Madrid telah memenangkan
El Derbi madrileño sebanyak 75 kali.
Antara 1961 dan 1989, ketika Real Madrid mendominasi
La Liga,
hanya Atletico yang mampu mencuri kesempatan juara pada saat Real
lengah. Mereka berhasil memenangkan gelar La Liga pada tahun 1966, 1970,
1973, dan 1977. Pada tahun 1965, Atletico menjadi tim pertama yang
mengalahkan Real di Bernabéu dalam kurun waktu delapan tahun. Catatan
Real Madrid melawan Atletico pada masa sekarang sangat menguntungkan
bagi kubu Real Madrid.
[60]
Kemenangan mengesankan dalam derbi ini terjadi pada musim 2002—03,
ketika Real Madrid merebut gelar La Liga setelah menang dengan skor 0–4
atas Atletico di
Stadion Vicente Calderón.
[61]